Friday, June 12, 2009

Kondisi Terakhir KZ 200

Setelah kurang lebih 4 bulan mengalami restorasi dan minor repair di sana sini, akhir minggu lalu KZ200 saya pakai ke lereng gunung lawu, tamangmangu.

Sebelum berangkat,bela-belain menyisihkan tabungan untuk membeli dua liter Mesran B40 di SPBU Jln.Magelang.Rp 51.000 melayang.

Sampai di rumah,langsung copot baut pembuangan oli dan membiarkan sisa Mesran Prima XP berceceran di tampungan oli yang saya ambil dari dapur. entah mungkin baskom itu sebetulnya masih dipakai istri, tapi saya comot saja. :-). Saya membiarkan oli keluar dengan sendirinya semaleman.

Esok harinya baru darah segar Mesran B40 masuk ke mesin KZ200. glek..glek..seliter oli masuk dengan cepat. Giliran botol kedua, ada kendala untuk memasukkan terutama karena saya tidak punya alat ukur yang presisi untuk memasukkan sisa 400cc ke dalam mesin. setelah agak berspekulasi akhirkan saya tambahkan saja setengah botol. Patokannya saya lihat di kaca sebelah kanan mesin belum terendam oli semua.

Judgement day di mulai. Minggu 7 Juni 2009, dengan tekad kuat, modal nekat merzy saya arahkan ke timur,berangkat dari Jogja sekitar pukul 08.00. Perjalanan Jogja - klaten lancar, istirahat bentar untuk beli air mineral. Karena turing alone ini sekedar mengetes mesin, sengaja tidak pakai potokan waktu harus sampai lokasi dalam waktu tertentu.

Klaten -Solo lancar, berhenti di Palur untuk isi pertamax Rp.10.000, ngecek kondisi motor, kok tampaknya ada oli yang berceceran sehingga knalpot ternoda. Bodo amat, perjalanan tetap dilanjutkan.

Solo-tawangmangu,ini rute pembuktian sesungguhnya. gas ditarik santai saja, tapi begitu memasuki daerah tanjakkan sekitar 15 km sebelum balekambang tawangmangu, hasrat untuk segera sampai memuncak. Hawa dingin membuat mesin jadi enteng. Tangan gatel untuk ngegas dalam-dalam. alhasil Toyota Fortuner,Land Cruiser dan Minibus lewat semua di belakang.

11.30 Sampai di tawangmangu dengan sukses, setelah ngaso sebentar perjalanan pulang menjadi terasa mudah. Dan inilah kondisi terakhir motor setelah menjalani mini turing jogja-tawangmangu.

Thursday, February 12, 2009

Restorasi KZ 200

Menurut asal katanya restorasi ( yang bukan gerbong makan di kereta) berarti
restoration
noun [mass noun]
1 the action of returning something to a former owner, place, or condition:
nah untuk kasus binter merzy saya mau cerita sedikit. setelah menimbang lama antara pilihan mengganti motor atau merestorasi mesin plus body. akhirnya pilihan saya adalah restorasi. pilihan itu muncul ketika salah seorang biker kz 200 memberikan pencerahan dan penguatan sehingga saya tetap mantap untuk melanjutkan menggunakan kz 200 dengan segala konsekuensinya.

Akhirnya sore 12 feb 2009 setelah jam 16.00 (maklum buruh) saya bela-belain datang ke bengkel. Niat awal langsung menuju bengkel janti, tapi kok rasanya kurang sayang jika gak mampir dulu nengok pak gambul. akhirnya dari arah ringroad, Binter merzy langsung saya arahkan ke selokan. Ngelewatin markas anak-anak CB di selokan tapi pas kosong.

Sampai juga di bengkel babe, karena yang bersangkutan tidak ada, langsung tancap gas setelah sebelumnya ngobrol bentar dan dibantuin nyetel tensioner oleh anak buahnya. Sampai di Pak Antok, ketemu retno, belakangan baru tahu nama panggilannya di janti adalah tri.

setelah nunggu bentar, akhirnya ngobrol dengan pak antok, diskusi dimulai dari masalah pengapian. Saya menceritakan problem yang terjadi yaitu pada putaran tertentu si KZ 200 brebet kaya mau mati dan saya ngotot mempertahankan agar pengapian tetap pakai platina.

Dengan santai beliau menjelaskan satu persatu masalah pengapian. Dia menyarankan kalau mau pakai platina, sebaiknya koil,kondensor,platina dan kiprok (regulator) harus asli. kenapa? karena pengapian dengan platina sangat mengandalkan kebersihan permukaan platina untuk mencapai kondisi yang prima. jika salah satu tidak menggunakan barang yang original maka dikhawatirkan akan timbul percikan api ketika proses buka tutup platina.

Trus dia menyarankan agar KZ 200 direpair dengan menggunakan pulser astrea, koil dan cdi dari motor suzuki shogun. Dengan penggantian ini diharapkan ongkos bisa ditekan. hanya saja dia juga mengingatkan bahwa ada juga kemungkinan motor mogok karena salah satu dari ketiga komponen tadi mati. tapi tidak mungkin sekaligus ketiga-tiganya mati bersamaan.

Diskusi berkembang lebar hingga ke mesin. Keluhan yang saya utarakan adalah pada kecepatan agak tinggi, pantat terasa bergetar. Pak Antok menyarankan untuk cek jerohan mesin. akhirnya diskusi kami sampai pada suatu kesimpulan, saya akan merestorasi mesin terlebih dahulu sebelum merestorasi pengapian. Hari ini 13 feb, kami janjian untuk bongkar mesin untuk cek lebih lanjut onderdil-onderdil yang sudah memasuki masa pensiun.

let the restoration begin.

Tuesday, February 10, 2009

Sharing

How biker are you ?

 

Awal Februari 2009, saya kecewa berat. Pasalnya apa yang saya impikan sejak lama, kurang lebih 6 tahun gagal terwujud.


Ceritanya, awal Januari 2009, saya dapat informasi dari paman mengenai keberadaan sebuah  KZ200 antik, milik seorang rohaniwan. KZ 200 tersebut akan ditinggalkan pemiliknya karena tugas di luar daerah..


Saya ngebet betul untuk memilikinya. Mengingat saya begitu ngidam, menaiki KZ 200 dalam kondisi standar.  Namun apa daya, akhirnya harapan tersebut harus pupus,ketika mengetahui bahwa ternyata, motor itu tidak jadi dijual. Tetapi akan dipakai sendiri oleh komunitas rohaniwan.

 

Rasanya sia-sia sudah penantian selama 6 tahun ini. Akhirnya dengan segala kecewa karena kegagalan ini. Saya berniat mundur dari hobby mengendai sepada motor alias motorbike riding.

 

Rencana pengunduran diri sudah saya susun sedemikian rupa, mulai dari berupaya menganalisis untung rugi punya KZ 200 dari  segi financial hingga  mencari testimony di google yang menguatkan alasan pengunduran diri tersebut.

 

Berbagai pertimbangan dan rasionalisasi sudah saya lakukan termasuk menengok kembali petuah hasil test psikologi saya yang menyebutkan :

  1. Hindari membuang energi dengan sibuk ke segala arah. Usahakan focus pada apa yang ingin dilakukan.
  2. Sadarilah dan terimalah keterbatasan anda. Hindari membuat komitmen terlalu banyak.
  3. Jika sudah menentukan pilihan tindakan, jangan beralih focus kalau ad aide baru atau peluang baru yang muncul. Tetap kerjakan hal-hal rutin yang mungkin kurang menarik.
  4. Jangan biarkan aktifitas social atau pengalih perhatian lain menajdikanmu beranjak dari kegiatan penting yang sedang dilakukan
  5. Buatlah komitmen yang realistis
  6. Latih diri membagi pekerjaan besar dalam komponen-komponen kecil yang lebih mudah ditangani
  7. Ketika memulai suatu pekerjaan/ hobi perhatikan waktu yang dibutuhkan. Beri waktu cadangan.

 

Sampai suatu saat, saya menemukan petuah bijak dari seorang biker Honda vario. Intinya, seorang biker bukan dilihat dari lebih kerennya modifikasi, lebih gedenya cc motor ataupun lebih mahalnya tunggangannya.  Ini semakin menyadarkan saya ketika sedang berada di persimpangan, apakah akan melepas tunggangan KZ 200 akibat kecewa yang mendalam atau akan terus mempertahankannya.

 

 

Dear all

Sepertinya di kalangan kaum biker terjadi sebuah kesalahan menghargai sosok biker. Sosok biker lebih dihargai kalo dia punya spd motor yang lebih mahal atau lebih gede mesinnya lebih keren modifnya atau lebih lebar bannya, lebih besar box-nya

seharusnya bukan itu, bro n sis sosok biker seharusnya lebih dihargai karena kepribadiannya, bukan spd motornya

bagaimana cara dia berprilaku di jalan, santun terhadap pemakai jalan lain

disiplin terhadap rambu-rambu dan aturan lantas kelengkapan riding gear juga diperhatikan bagaimana kontribusi dia terhadap komunitas bikernya
ikut menyelesaikan masalah dalam komunitasnya dan ikut membesarkan
komunitasnya, tidak pasif juga bagaimana dia bersikap terhadap komunitas biker lainnya, tidak fanatic yang sempit

memiliki wawasan yang luas terhadap dunia biker tidak hanya terbatas komunitas tempatnya bernaung tidak hanya terbatas pada spd motor yang dimiliki bila semua poin diatas telah dimiliki

itulah yang disebut BIKER SEJATI sosok itulah yang seharusnya dihargai
gimana pendapat bro n sis?

 

How biker are you ?